nusakini.com--Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah secara kontinyu melakukan pemantauan untuk memastikan ketersediaan/stok, harga dan distribusi kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 2018 aman dan terkendali. Pada Mei 2018, Kalimantan Tengah mengalami inflasi sebesar 0,42% (mtm) atau terjadi peningkatan tekanan inflasi dibandingkan April 2018 yang tercatat 0,41% (mtm). 

Komoditas penyumbang inflasi secara keseluruhan terjadi pada komoditas volatile food (daging dan telur ayam) dan administered prices (angkutan udara) sebagai penyebab utama terjadinya inflasi di kota Palangka Raya dan kota Sampit. 

Tekanan harga daging ayam ras yang masih berlanjut dari periode sebelumnya terjadi akibat adanya gangguan distribusi, sedangkan tekanan angkutan udara sejalan dengan pola musiman pada bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

Inflasi tertinggi terjadi di kota Sampit dan inflasi terendah terjadi di kota Banjarmasin. Namun berdasarkan provinsi di Kalimantan, Kalimantan Tengah merupakan provinsi ke-2 dengan pencapaian inflasi tertinggi setelah Kalimantan Utara, sedangkan Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan pencapaian inflasi terendah. 

Program Rutin TPID ke depan terus melakukan pemantauan harga pasar, pengendalian ekspektasi masyarakat melalui informasi yang objektif kepada masyarakat dengan melibatkan peran media masa, menjaga ketersediaan stok dan kelancaran distribusi komoditas yang didatangkan dari luar daerah, peningkatan kualitas pemanfaatan kandang dan kolam penyangga termasuk pasar penyeimbang untuk menjaga kestabilan harga. 

Asisten Sekda Kalteng Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nurul Edy dalam Siaran Pers TPID di Palangka Raya, Senin (06/06) menjelaskan Program Rutin TPID dan ditindaklanjuti dengan berbagai rencana aksi yang dilakukan beberapa Dinas/Instansi Pemerintah Provinsi yang tergabung dalam TPID Provinsi Kalteng. 

Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Pertanian tetap berupaya menjaga posisi bahan pangan yang cukup memadai seperti stok bawang merah, cabe rawit, bawang putih, beras dan ayam untuk kebutuhan menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 2018. Dinas Kelautan dan Perikanan juga menargetkan panen ikan nila dan patin di kolam penyangga guna menghadapi potensi lonjakan permintaan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. 

Sementara itu Dinas Perdagangan dan Perindustrian melakukan penetrasi pasar untuk memantau ketersediaan stok kepada distributor dan pemenuhan stok bahan pangan murah di pasar penyeimbang, sedangkan Dinas Perhubungan melakukan koordinasi dengan terminal bus, pelabuhan dan angkutan udara untuk memastikan persiapan sarana/prasarana tersedia dengan baik dan maskapai penerbangan diharapkan tidak menetapkan harga tiket melebihi batas atas.(p/ab)